Sabtu, 12 Juli 2008

Sastra Banjar “ Ahui “

Oleh : Arsyad Indradi

Acara karasmin Baahui adalah suatu acara yang diadakan setiap mangatam banih ( panen padi ).sampai habis panen. Pada saat sedang mangatam berkumandanglah dendang gembira bersahut-sahutan. Begitu pula pada waktu Mairik Banih yaitu melepaskan bulir – bulir padi dari tangkainya dengan cara menginjak– injak tumpukan padi sambil berjalan bekeliling membentuk lingkaran. Mairik Banih dilakukan secara beramai – ramai.Di sini pula terdengar alunan dendang sebagi ekspresi kegembiraan dan syukur kepada tuhan atas anugerah rezekiNya. Padi yang telah lepas dari tangkainya ini lalu dilabang

( dijemur ), setelah kering lalu di diproses melalui alat bernama Gumbaan yaitu suatu alat untuk membersihkan padi.dari hampa banih.

Dendang yang dilantunkan itu berupa pantun-pantun. Pantun panen padi ini dinamakan Ahui. Baahui umumnya dilakukan secara bersahut-sahutan dinamakan Baturai Pantun.

Acara Ahui dipimpin oleh kepala ahui, memulai berpantun sebagai pembuka acara :

Mairik banih badindang digun

Buang gayangnya lalu dijamur

Baiklah kita hidup barukun

Banua kita manjadi makmur

Pantun pembukaan ini akan disahut oleh yang hadir dengan saling bersahut-sahutan sehingga terjadi baturai pantun.

Tak jarang dalam acara baahui ini menjadi ajang bagi para remaja Banjar, Galuh, Diyang, Nanang dan Utuh untuk mencari codoh.

*********

Tidak ada komentar: